Gangguan Bipolar

Banyak kasus selebriti yang kita baca dari berbagai media yang kemudian memilih untuk mengakhiri hidupnya dan ternyata didiagnosa dengan gangguan bipolar. Beberapa orang terkenal dan berbakat seperti Kurt Cobain (vokalis Nirvana), Amy Winehouse, Robin Williams dan masih banyak selebriti yang lain dikatakan bahwa memiliki gangguan bipolar. Tetapi banyak juga orang dengan gangguan bipolar dapat melanjutkan hidupnya dan tetap berkarya seperti Russel Brand, Catherine Zeta Jones, dan Jean Claude Van Damme.
Apakan yang disebut dengan gangguan bipolar? Apa dampaknya? Apakah gangguan bipolar berbahaya atau dapat disembuhkan?
Gangguan bipolar merupakan bagian dari gangguan mood. Arti dari gangguan mood itu sendiri dikarakteristikan dengan perubahan emosi secara ekstrim dan sulit untuk diatur/ kontrol yang akan bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Sementara itu, gangguan bipolar didefinisikan sebagai gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang ditandai dengan perubahan mood yang sangat ekstrim berupa mania dan depresi. Bipolardapat digambarkan sebagai 2 kutub yang menggambarkan dua suasana hati yang saling bertolak belakang (depresi dan mania).
Sejauh apa perbedaan mania dan depresi?
Karakteristik mania adalah sebagai berikut:
Gembira berlebihan
Mudah tersinggung sehingga mudah marah
Merasa dirinya sangat penting
Merasa memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain
Penuh ide dan semangat baru
Cepat berpindah dari satu ide ke ide lainnya
Gairah seksual meningkat berlebihan
Menyusun rencana yang tidak masuk akal
Mendengar suara yang tidak dapat didengar orang lain
Sangat aktif dan bergerak sangat cepat
Berbicara sangat cepat sehingga sukar dimengerti apa yang dibicarakan
Membuat keputusan aneh dan tiba-tiba, namun cenderung membahayakan (impulsif)
Sulit tidur
Merasa sangat bersemangat
Sementara itu, episode depresi ditandai dengan:
Suasana hati murung dan perasaan sedih yang berkepanjangan.
Sering menangis atau ingin menangis tanpa alasan yang jelas.
Kehilangan minat untuk melakukan sesuatu.
Tidak mampu merasakan kegembiraan.
Mudah letih, tak bergairah, tak bertenaga.
Sulit konsentrasi.
Merasa tak berguna dan putus asa.
Merasa bersalah dan berdosa.
Rendah diri dan tidak percaya diri.
Beranggapan masa depan suram dan pesimistis.
Berpikir untuk bunuh diri.
Hilang nafsu makan atau makan berlebihan.
Sulit tidur, bangun tidur lebih awal, atau tidur berlebihan.
Kehilangan gairah seksual.
Menghindari komunikasi dengan orang lain.
Apa penyebab gangguan bipolar?
Penyebab gangguan bipolar tidak dapat merujuk pada satu faktor saja, karena semua faktor yang mempengaruhi perkembangan tidak stabilnya mood seseorang menjadi sebuah gangguan saling berkaitan.
1. Genetik : apabila dalam riwayat keluarga ada yang memiliki gangguan bipolar, makan gangguan tersebut dapat diturunkan melalui gen (60-80%).
2. Biologis: Perubahan fisik pada orang dan ketidakseimbangan pada zat pengantar sara (neurotransmitter) yang mengatur mood.
3. Lingkungan: Mengalami situasi yang dapat memicu munculnya gangguan bipolar pada terutama bila individu tersebut telah memiliki bibit yang mengarah pada bipolar.
4. Psikologis: Kondisi psikologis lainnya seperti gangguan kecemasan, ADHD, PTSD dan adiksi alkohol serta penggunaan obat-obatan terlarang juga dapat memicu perkembangan gangguan bipolar.
Bagaimana penanganan gangguan bipolar?
Penangan gangguan bipolar cukup bervariasi. Dalam kasus tertentu penanganan bipolar memerlukan bantuan obat yang bertujuan untuk menyeimbangkan zat pengantar di otak agar lebih seimbang dan bekerja sesuai dengan fungsinya serta saling mendukung. Namun dalam kasus lainnya, pengobatan tidak diperlukan apabila individu tersebut tidak mengalami gangguan yang parah. Medication, psychotherapies dan changing your lifestyle into a healthier routines adalah gabungan teknik yang biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan bipolar.
Untuk penanganan secara spesifik, sebaiknya konsultasi dengan dokter atau psikolog agar mendapatkan penjelasan yang menyeluruh sehingga terapi menjadi efektif dan maksimal.